KULINER NO TEPUNG KHAS KOTA ANGIN
Anda ingin mengetahui keberadaan Kota
Angin? Kota Angin yaitu sebuah kota di Jawa Barat yang bernama
Majalengka. Kota ini disebut kota angin karena letak geografis daerah
ini yang memang identik dengan angin yang cukup besar dengan intensitas
yang relatif sering. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Indramayu di utara, Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan di timur, Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya di selatan, serta Kabupaten Sumedang di barat.
Kabupaten Majalengka, Jabar, memiliki
kompetensi daerah yang bervariasi dan dapat dibanggakan. Kompetensi yang
secara domain didasari oleh kapabilitas yang selama ini dimiliki
masyarakat . Kompetensi ini tumbuh dan berkembang dengan bertumpu pada
kemampuan dan keterampilan yang ada di masyarakat.
Kompetensi yang secara dominan didasari
oleh keunggulan sumberdaya sebagai bahan baku (Resource Based
Competency) dalam menciptakan nilai yang menjadi superioritas kompetitif
dalam kompetensinya. Dijelaskan, untuk kategori ini salah satunya yaitu
kompetensi yang berstandar kepada komoditi unggulan daerah. Dalam hal
ini komoditi yang dipilih adalah jagung, ubi jalar, jambu biji merah dan
tembakau yang penyebarannya meliputi wilayah Kecamatan Bantarujeg,
Maja, Argapura, Banjaran, Lemahsugih dan Majalengka. kegiatan festival
makanan dan minuman serta produk olahan lainnya dengan bahan baku lokal
jagung dan umbi-umbian.
Maksud diselenggarakan kegiatan ini
untuk meningkatkan peran aktif masyarakat dalam upaya pengembangan
wisata kuliner khas daerah, menyebarluaskan informasi makanan khas
daerah kepada masyarakat dan merupakan salah satu sarana promosi
pariwisata bidang kuliner di tingkat lokal, regional dan nasional serta
mengapresiasi produk makanan daerah yang berpotensi serta memiliki nilai
tambah/ekonomis. Peserta mengapresiasikan bahan utama ubi ganyong
menjadi variasi makan unik yang tidak ada di pasaran. Antara lain
kue-kue berhiasan bunga, jus ubi ganyong, nasi ubi ganyong, dan beberapa
sayur berbahan ubi ganyong. Menurutnya, kegiatan ini merupakan alat
strategis mempertahankan pangan. Meskipun Majalengka tak pernah
kekurangan atau krisis pangan, lomba kali ini sangat bernilai. Dari
hasil ciptaan peserta, bisa menjadi pertimbangan Pemkab Majalengka dalam
membangun kekuatan di bidang makanan khas daerah. Misalnya ketika
Majalengka kekurangan pangan, maka bisa beralih ke bahan pokok ubi
ganyong. Ubi ganyong terancam punah di Majalengka. Hanya Jawa Barat dan
Jawa Tengah yang melestarikan ubi ganyong. Kalau tidak dikembangkan, dia
khawatir sulit mencari makanan pengganti ketika dilanda krisis beras.
Menu tradisional yang diperlihatkan peserta akan menggali kami dalam
menentukan ikon makanan khas Majalengka berbahan ubi ganyong (Penulis
adalahy Sani RF Mahasiswa Program Studi Manajemen Industri Katering).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar